The flood from Citarum river in February 2018 devastated the city of Majalaya in West Java. It destroyed the infrastructure and exposed people to various health risks. For students of Al Mufassir High School in the city, the floods came at the worst time. They were in the middle of preparing for the upcoming UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer), a computer-based national exam scheduled for March 2018. The floods destroyed the only computers in their school, submerging 43 computers and 2 servers, and rendering most of them unusable for the upcoming national test.
To help the students, CERDAS Foundation distributed a total of IDR 30 million to provide 11 complete sets of computers for the school. Bale Rancah, a local non-profit organization in Majalaya, helped with the distribution and set up of the computers.
Program Information
Status Program: Finished.
Program Funding: IDR 30 Million
Program Partner: Bale Rancah NGO (West Java)
Banjir Sungai Citarum yang melanda wilayah Majalaya dan sekitarnya sudah lewat 1 bulan tertanggal 22 Februari 2018 hingga 22 Maret 2018. Menyisakan beberapa persoalan yang cukup kompleks di masyarakat,dari persoalan kesehatan, rusaknya infrastruktur hingga persoalan pendidikan yang harus segera dipulihkan.
Banjir Majalaya dan sekitarnya memang tidak sepopulis banjir yang terjadi di wilayah sector tengah Citarum diantaranya Kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Baleendah. Namun tipikal banjir Majalaya yang termasuk wilayah hulu yang memiliki daya rusak yang tinggi memiliki resiko tersendiri disbanding wilayah lainnya. Dilihat dari gradient hydrologi dan topografi yang sangat curam mengakibatkan tak terhindarnya kerusakan infrastruktur masyarakat terdampak.
Posko Bersama Jaga Balai Siaga Warga menginisiasi membuat sebuah gerakan recovery selain tanggap darurat yang dilakukan pada saat H+1 hingga H+14. Jika didalam masa tanggap darurat masyarakat membutuhkan bantuan berupa Air Bersih dan makanan siap santap dikarenakan fasilitas dapur umum darurat tidak ada satu pun di wilayah ini. Karena dilihat dari pengalaman jika banjir majalaya terjadi seluruh akses bantuan menuju wilayah tersebut terisolir baik bantuan dari pemerintah maupun relawan lainnya. Untuk itu ghadapi tanggap darurat Jaga Balai rutin melakukan pelatihan bersama yang tergabung di dalam siaga warga, tak lain untuk melatih masyarakat untuk tetap siaga dan tangguh terhadap bencana yang terjadi.
Pasca tanggap darurat Posko bersama Jaga Balai yang bekerja sama dengan beberapa komunitas melakukan gerakan Majalaya Recovery Programe, diantaranya melakukan edukasi dan pembersihan sumur warga terdampak banjir yang dinilai penting untuk segera dibersihkan pasca genangan banjir tersebut dengan bantuan mesin dan relawan yang tergabung dalam ARM Jogjakarta. Total 48 Sumur Warga di 3 Kecamatan 18 Desa yang telah dibersihkan dengan prioritas utama sumur Fasilitas Umum dan Sumur yang di gungakan lebih dari 1 Kepala Keluarga.
Selain dari pada itu, Para Relawan melakukan pembagian bantuan seragam dan alat tulis siswa yang menjadi korban banjir dengan 4 Parameter Korban Yatim, Yatim Piatu, PMKS dan Rumah Rusak berat, dengan jumlah total bantuan terdistribusikan 117 Siswa dari mulai SD, SMP hingga SMA menerima bantuan pake pelajar tersebut dari mulai seragam, buku dan alat tulis.
22 hari berselang datang beberapa pengurus sekolah yang mengatasnamakan Yayasan Al-Mufassir yang berdomisili di Desa Sindang Sari Kec. Paseh yang berjarak cukup dekat dengan posko dan merupakan wilayah terdampak banjir majalaya juga. Mereka mengutarakan tentang permasalah sekolah yang sedang dihadapi pasca Banjir besar tanggal 22 Februari 2018. Mereka menceritakan bahwa Lab Komputer yang akan digunakan untuk Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasinal Berbasis Komputer (UAMBN BK) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tak luput dari genangan banjir pada saat itu. Kondisi Lab komputer yang berada di bawah dan cepatnya banjir itu terjadi tak ayal, 43 unit Komputer dan 2 Server pun terendam. Dari sana mereka bermaksud memohon bantuan tenaga relawan yang memiliki kemampuan untuk melakukan perbaikan komputer yang berada di sekolah tersebut.
7 Hari 3 relawan di kirim untuk membantu memperbaiki berhasil memperbaiki sementara sebanyak 28 unit namun pada tanggal 20 Maret 2018 sebanyak 11 unit komputer yang telah diperbaiki kembali bermasalah. Akibat seluruh perangkat terendam dan endapan lumpur yang tebal disinyalir seluruh piranti rusak total. Pada akhirnya hanya 17 unit yang mampu bertahan dalam sinkronisasi persiapan UANBN BK yang akan dilaksanakan pada hari senin tanggal 26 – 29 Maret 2018.
MI, MTS dan MA Al-Mufassir adalah, lembaga pendidikan dan Pesantren di bawah yayasan Al-Mufassir yang berdomisili di Desa Sindangsari Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung yang berdiri sejak tahun 1994 dengan Ketua yayasan : Drs. H Dede M Zaki.
Lembaga Pendidikan yang bernaung dalam Yayasan Almufasir ini, merupakan salah satu lembaga pendidikan yang terkena dampak banjir besar yang terjadi di wilayah Majalaya Kabupaten Bandung pada Tanggal 22 Februari 2018 lalu. Kerusakan infrastruktur penunjang jalannya kegiatan belajar mengajar menjadikan proses KBM cukup terhambat, dari ruang kelas, lab komputer hingga buku-buku penunjang pembelajaran tak luput dari musibah banjir tersebut.
Maka dari itu kami memohon bantuan kepada saudara sekalian demi terselenggaranya Proses Ujian baik UANBN BK maupun UNBK yang akan dilaksanakan pada 26-29 Maret 2018 dan 9-12 April 2018.
Menjadi ungensi lebih di luar waktu yang sangat terbatas dalam proses perbaikan yaitu, lembaga Pendidikan Al-Mufassir belum pernah meneriama bantuan dari pemerintah, dan selain Mandrasah Aliyah (SMA) ada juga Madrasah Tsanawiyah yang sama-sama diwajibkan untuk melakukan UNBK secara nasional.
Total Kebutuhan : 43
Tanggal 23 maret Komputer Tersedia : 11
Tanggal 25 maret mendapat bantuan pinjaman dari relawan : 2 unit
Tanggal 26 maret mendapat bantuan pinjaman dari smk persada : 3 unit
Tanggal 26 maret relawan mampu merepair sebanyak 12 unit
Tanggal 31 maret terkumpul unit siap pakai 28 unit
Dari jumlah kebutuhan 43 unit,
Kekurangan : 15 Unit
SPESIFIKASI KOMPUTER CLIENT
PROCESSOR : Intel Pentium (R) Dual Core CPU E5700 @ 3.00GHz (2CPUs)
Memory : RAM 2 GB
HDD :160-250 GB
LCD : 19″
Mouse
Keyboard
Earphone